Selasa, 26 November 2013

Bidadari yang Hamil




Tampan
Subhanalloh......Maha sakti Alloh yang telah menciptakan segala sesuatu. Kekuasaan tanpa batas dan tidak ada yang mampu menandinginya. Mari baca kekuasaan itu pada diri kita, Alloh mampu menciptakan dirikita dengan tahapan-tahapan ajaib yang terkadang tidak mampu terbaca bahkan hanya terdeteksi oleh indra walaupun didukung dengan teknology tercanggih dengan "made in" apapun yang ada di dunia.
        Mari mulai dari nikmat Alloh yang sangat besar atas kehamilan para bidadari istri-istri kita. Kehamilan adalah suatu keajaiban dari kekuasaan Alloh atas diri manusia untuk mendapatkan keturunan. Dengan kekuasaannya Alloh mampu mensekenariokan bertemunya gamet jantan dan betina lalu melebur menjadi zigot yang bentuk awalnya tidak memiliki persamaan sedikitpun secara fisik dengan manusia namun pada akhirnya tumbuh menjadi anak-anak manusia yang gagah, tampan, cantik, molek dan seterusnya.
        Ada hal yang sangat menarik dan perlu untuk kita sama-sama cermati terkait dengan kehamilan para bidadari-bidadari itu mengingat masa depan kita, anak-anak dambaan kita yang akan menyambung sanat keluarga ada dalam dirinya. Dalam agama kita Keturunan memiliki arti yang sangat penting tidak saja di dunia tapi juga di akhirat. Semua muslim yang baik tentunya mendambakan anak-anak keturunan  yang baik pula. Kita selalu berharap mendapatkan anak-anak keturunan yang beriman dan bertakwa serta berkwalitas dan seharusnyalah keinginan ini harus didukung dengan pemahaman dan usaha yang tepat untuk mewujudkannya.
        Sesuatu yang baik tentunya bermula dari yang baik pula maka awalilah keinginan kita untuk mendapatkan anak itu dengan melalui proses yang baik dan legal yakni melalui proses pernikahan yang sah (do it legally). Dalam masa kehamilan tentunya para ibu harus mampu mejaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang kurang pantas oleh sebab itu pemahaman bagaimana melalui masa-masa kehamilan perlu untuk kita pahami bersama.
        Bidadariku ibu dari anak-anakku yang sedang hamil...Marikita samakan persepsi untuk meraih view atas anak-anak kita kedepan. Sebagai orang tua yang baik tentunya kita memiliki harapan yang sama atas anak-anak kita kelak hal ini tidak perlu kita perdebadkan namun bagaimana merealisasikan keinginan-keinginan kita atas mereka tentu memerlukan diskusi panjang. Tugas kita sebagai orang tua tentu tidak hanya memberi makan anak-anak kita saja sebagaimana mahluk lain juga lakukan (tuh liat si kambing, si sapi, dll) akan tetapi juga menjadi tugas orang tua yakni memberikan pendidikan dini untuk calon orang-orang besar anak-anak kita. Adalah tugas orang tua menyampaikan ilmu pengetahuan yang baik dan mendidik sikap, etika, budaya, sopan santun kepada mereka.
        Bidadariku ibu dari anak-anakku ketahuilah bahwa pendidikan dini itu tidak harus menunggu sampai janin yang ada di dalam kandunganmu itu lahir akan tetapi mari lakukan, mari tanamkan serta ajarkan nilai-nilai pendidikan yang baik itu dari sekarang, semenjak engkau hamil. Bukankah pendidikan itu baik? Tidak ada satu orangpun yang mengatakan pendidikan itu tidak penting dan karena itu penting maka bersegeralah itu ajaran agama kita. Mari kita lebih bergairah untuk melakukan kebaikan terlebih-lebih sekarang kita punya murid baru yang ada dalam rahimmu.
        Kehamilan identik dengan kemalasan, serta mitos-mitos yang berkembang. Bidadariku yang sedang hamil tentu menyadari akan hal itu, maka sebagai ibu yang baik atas murid barumu itu maka semua jenis kemalasan itu haruslah dilawan dan memang seharusnya lah para ibu hamil harus mampu menunjukkan bahwa kemalasan itu sesuatu yang tidak baik. Memang ada yang mengatakan bahwa pada ibu-ibu hamil itu terdapat dua keinginan yakni keinginan si ibu dan si anak karena memang terdapat dua jiwa namun kita tidak perlu membingungkan diri untuk menentukan keinginan siapa, apakah ibu atau keinginan anak. terlepas dari itu yang penting semua keinginan, atau kebiasaan itu tentunyalah keinginan-keinginan yang baik yang tidak melanggar ajaran-ajaran agama kita yakni yang bersumber dari al-qur'an maupun al-hadist.  
      Keinginan untuk memakan sesuatu atau yang para ibu hamil biasanya sebut dengan istilah "ngidam"  tentu merupakan keinginan yang baik dan hal itu juga harus di lihat sebagai suatu kesempatan yang baik. Misalkan saja Keinginan ibu-ibu hamil untuk memakan buah-buahan. Buah sangat penting untuk tubuh kita karena kaya akan vitamin dan serat maka perkenalkanlah ke murid baru yang ada di perut ibu. Orang-orang alim sholeh dari jaman dulu melakukannya dengan cara memakan buah yang baik tersebut sambil berbicara pada murid baru yang ada dalam rahimnya layaknya berbicara dengan anak yang sudah lahir bahkan sampai mengusap-usap kulit buah yang baik yang dimakannya tentunya sambil berbicara.
                 " Anakku sayang sekarang kita memakan apel. apel itu buah yang dihalalkan yang boleh kita makan ini adalah makanan yang dihalalkan oleh alloh SWT dan semoga kita, anakku menjadi anak yang sehat ..............dst"

Berbicara sebagaimana contoh ucapan diatas kelihatannya sepele tapi ketahuilah wahai para bidadari yang sedang hamil bahwa hal itu sangat bermanfaat dan merupakan ungkapan dari seorang ibu yang menjadi guru atas anaknya sekaligus ungkapan semangat untuk menanamkan hanya hal-hal yang baik saja. Hasil penelitian dewasa ini ternyata apa yang dilakukan orang-orang tua kita itu mampu meningkatkan intlektual otak anak kita kelak setelah lahir hal ini yang di kenal dengan istilah “belly talk” karena teknologi kedokteran mengungkapkan bahwa seorang janin yang berusia tiga bulan didalam rahim  sudah memiliki memori dan pendengaran. 


Perlu  untuk di ingat juga oleh para bidadari yang sedang hamil tentu kita sering mendengar mitos-mitos yang berkembang dan turun temurun ada dalam masyarakat kita yang berpengaru ke keyakinan serta sugesti yang ada pada diri kita. Ada mitos yang mengatakan bahwa kalau seorang ibu hamil yang maunya bermalas-malasan, tidur terus dan terkadang juga malas untuk mandi dianggap sebagai bawaan anak yang ada dalam rahim dan mitosya menandakan bahwa anak yang ada dalam rahim adalah anak laki-laki. Kalau itu benar atau para ibu benarkan maka bagaimana kurang ajarnya anak ibu yang ada didalam rahim yang mengatur ibunya serta mengajak pada hal-hal yang tidak baik.....! Seharusnyalah para ibu yang mengajarnya bukan malah kebalikannya anak yang belum tahu apa-apa bahkan masih didalam rahim mengatur orang tuannya. Anak jangan di fitnah tapi mari ajar, bimbing dia dengan ajaran-ajaran yang baik.

Ada juga para ibu yang begitu hamil memiliki kebiasaan yang aneh dan seharunya ini tidak boleh terjadi. Ibu hamil makan tanah, ada juga ibu hamil minum bensin, minyak tanah atau kepingin merokok. Agama mengajarkan kapada kita semua untuk memakan makanan yang baik dan apabil itu tidak baik serta membawa kemudaratan maka bisa jadi menjadi haram. Jangan ajarkan murid baru yang ada pada rahim ibu untuk melakukan sesuatu yang tidak baik bahkan perbuatan yang haram. 

Ada juga mitos lain yang tidak melekat pada para ibu hamil tetapi pada pasangan bidadari-bidadari itu yakni suami-suami para ibu. "Seorang suami tidak boleh memotong rambut saat istrinya hamil"  Siapa takut.......! Alloh suka akan keindahan. Seorang suami memang harus nampak gagah dan bersih dan itu memang ajaran agama kita. Walau seorang suami tidak mengandung namun sebagai seorang ayah dan guru bagi murid baru yang ada dalam rahim bidadarinya tentu harus juga memberikan pendidikan yang baik kepada anak. Yakinlah ada kontak bathin antara ayah dan anak sehingga walau seorang ayah tidak mengandung akan tetapi minimal semangat untuk hidup bersih bisa dirasakan oleh si anak. Kebersihan adalah sebagian dari iman ajarkan pada anak bapak/ibu sejak dini dengan terlebih dahulu orang tuanya melakukan hidup bersih. ayah yang baik tentu berbicara langsung dengan murid barunya di depan perut baidadarinya yang buncit

"Sayang bapak mau potong rambut karena rambut bapak udah agak panjang biar bersih, sehat, dan agama mengajarkan kita untuk bersih-bersih. alloh senang pada hal-hal yang bersih. semoga anakku sayang menjadi anak yang cinta akan kebersihan, menjadi anak yang gagah,.............dst"

Dalam masa kehamilan para ibu di anjurkan untuk belajardan sebaiknya belajar kelompok yakni dengan sang suami berdiskusi tentang materi apa saja. Berdiskusi tentang fisika, biologi, kimia...dst tergantung view bapak ibu atas anak yang diinginkan. Hal ini sangat penting untuk orang tua lakukan untuk menjaga keharmonisan antara ibu dan suami karena banyak kasus dalam rumah tangga seorang suami begitu istrinya hamil malah membuat masalah di luar atau sekedar membuang-buang waktu dengan pergi ngapel ke gadis lain, kawin lagi dan sebagainya. Belajar kelompok itu juga meperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak serta yakini hal itu dapat meningkatkan intelektual anak yang ada di dalam rahim.


Ada beberapa cara meningkatkan intelektual anak sejak dalam kandungan yakni:

1. Belly talk (berbicaralah dengan murid baru anda yang ada di dalam perut.

2. Waktu hamil isi waktu bapak ibu banyak-banyak mengaji, belajar dan berdiskusi tentang materi apa saja yang baik, misalkan saja materi fisika, biologi, kimia.... dsb.

3. Breast peeding (Menyusui anak)

4. Kalau menggendong anak sebaiknya di dekap bukan di swing atau diayun-ayun.





























































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar