Subhanalloh......Maha
sakti Alloh yang telah menciptakan segala sesuatu. Kekuasaan tanpa batas dan
tidak ada yang mampu menandinginya. Mari baca kekuasaan itu pada diri kita,
Alloh mampu menciptakan dirikita dengan tahapan-tahapan ajaib yang terkadang
tidak mampu terbaca bahkan hanya terdeteksi oleh indra walaupun didukung dengan
teknology tercanggih dengan "made in"
apapun yang ada di dunia.
Mari mulai dari nikmat Alloh yang sangat
besar atas kehamilan para bidadari istri-istri kita. Kehamilan adalah suatu keajaiban
dari kekuasaan Alloh atas diri manusia untuk mendapatkan keturunan. Dengan
kekuasaannya Alloh mampu mensekenariokan bertemunya gamet jantan dan betina
lalu melebur menjadi zigot yang bentuk awalnya tidak memiliki persamaan
sedikitpun secara fisik dengan manusia namun pada akhirnya tumbuh menjadi
anak-anak manusia yang gagah, tampan, cantik, molek dan seterusnya.
Ada hal yang sangat menarik dan perlu
untuk kita sama-sama cermati terkait dengan kehamilan para bidadari-bidadari itu mengingat masa depan kita, anak-anak dambaan kita yang akan menyambung
sanat keluarga ada dalam dirinya. Dalam agama kita Keturunan memiliki arti yang
sangat penting tidak saja di dunia tapi juga di akhirat. Semua muslim yang baik
tentunya mendambakan anak-anak keturunan
yang baik pula. Kita selalu berharap mendapatkan anak-anak keturunan
yang beriman dan bertakwa serta berkwalitas dan seharusnyalah keinginan ini
harus didukung dengan pemahaman dan usaha yang tepat untuk mewujudkannya.
Sesuatu yang baik tentunya bermula dari
yang baik pula maka awalilah keinginan kita untuk mendapatkan anak itu dengan
melalui proses yang baik dan legal yakni melalui proses pernikahan yang sah (do
it legally). Dalam masa kehamilan tentunya para ibu harus mampu mejaga dirinya
dari perbuatan-perbuatan yang kurang pantas oleh sebab itu pemahaman bagaimana
melalui masa-masa kehamilan perlu untuk kita pahami bersama.
Bidadariku ibu dari anak-anakku yang
sedang hamil...Marikita samakan persepsi untuk meraih view atas anak-anak kita
kedepan. Sebagai orang tua yang baik tentunya kita memiliki harapan yang sama
atas anak-anak kita kelak hal ini tidak perlu kita perdebadkan namun bagaimana
merealisasikan keinginan-keinginan kita atas mereka tentu memerlukan diskusi
panjang. Tugas kita sebagai orang tua tentu tidak hanya memberi makan anak-anak
kita saja sebagaimana mahluk lain juga lakukan (tuh liat si kambing, si sapi,
dll) akan tetapi juga menjadi tugas orang tua yakni memberikan pendidikan dini
untuk calon orang-orang besar anak-anak kita. Adalah tugas orang tua
menyampaikan ilmu pengetahuan yang baik dan mendidik sikap, etika, budaya,
sopan santun kepada mereka.
Bidadariku ibu dari anak-anakku
ketahuilah bahwa pendidikan dini itu tidak harus menunggu sampai janin yang ada
di dalam kandunganmu itu lahir akan tetapi mari lakukan, mari tanamkan serta
ajarkan nilai-nilai pendidikan yang baik itu dari sekarang, semenjak engkau
hamil. Bukankah pendidikan itu baik? Tidak ada satu orangpun yang mengatakan
pendidikan itu tidak penting dan karena itu penting maka bersegeralah itu
ajaran agama kita. Mari kita lebih bergairah untuk melakukan kebaikan
terlebih-lebih sekarang kita punya murid baru yang ada dalam rahimmu.
Kehamilan identik dengan kemalasan,
serta mitos-mitos yang berkembang. Bidadariku yang sedang hamil tentu menyadari akan hal itu, maka sebagai ibu yang baik atas murid barumu
itu maka semua jenis kemalasan itu haruslah dilawan dan memang seharusnya lah
para ibu hamil harus mampu menunjukkan bahwa kemalasan itu sesuatu yang tidak
baik. Memang ada yang mengatakan bahwa pada ibu-ibu hamil itu terdapat dua keinginan yakni keinginan si ibu dan si anak karena memang terdapat dua jiwa namun kita tidak perlu membingungkan diri untuk menentukan keinginan siapa, apakah ibu atau keinginan anak. terlepas dari itu yang penting semua keinginan, atau kebiasaan itu tentunyalah keinginan-keinginan yang baik yang tidak melanggar ajaran-ajaran agama kita yakni yang bersumber dari al-qur'an maupun al-hadist.
Keinginan untuk memakan sesuatu atau yang para ibu hamil biasanya sebut dengan istilah "ngidam" tentu merupakan keinginan yang baik dan hal itu juga harus di lihat sebagai suatu kesempatan yang baik. Misalkan saja Keinginan ibu-ibu hamil untuk memakan buah-buahan. Buah sangat penting untuk tubuh kita karena kaya akan vitamin dan serat maka perkenalkanlah ke murid baru yang ada di perut ibu. Orang-orang alim sholeh dari jaman dulu melakukannya dengan cara memakan buah yang baik tersebut sambil berbicara pada murid baru yang ada dalam rahimnya layaknya berbicara dengan anak yang sudah lahir bahkan sampai mengusap-usap kulit buah yang baik yang dimakannya tentunya sambil berbicara.
" Anakku sayang sekarang kita memakan apel. apel itu buah yang dihalalkan yang boleh kita makan ini adalah makanan yang dihalalkan oleh alloh SWT dan semoga kita, anakku menjadi anak yang sehat ..............dst"
Keinginan untuk memakan sesuatu atau yang para ibu hamil biasanya sebut dengan istilah "ngidam" tentu merupakan keinginan yang baik dan hal itu juga harus di lihat sebagai suatu kesempatan yang baik. Misalkan saja Keinginan ibu-ibu hamil untuk memakan buah-buahan. Buah sangat penting untuk tubuh kita karena kaya akan vitamin dan serat maka perkenalkanlah ke murid baru yang ada di perut ibu. Orang-orang alim sholeh dari jaman dulu melakukannya dengan cara memakan buah yang baik tersebut sambil berbicara pada murid baru yang ada dalam rahimnya layaknya berbicara dengan anak yang sudah lahir bahkan sampai mengusap-usap kulit buah yang baik yang dimakannya tentunya sambil berbicara.
" Anakku sayang sekarang kita memakan apel. apel itu buah yang dihalalkan yang boleh kita makan ini adalah makanan yang dihalalkan oleh alloh SWT dan semoga kita, anakku menjadi anak yang sehat ..............dst"
Berbicara
sebagaimana contoh ucapan diatas kelihatannya sepele tapi ketahuilah wahai para
bidadari yang sedang hamil bahwa hal itu sangat bermanfaat dan merupakan
ungkapan dari seorang ibu yang menjadi guru atas anaknya sekaligus ungkapan
semangat untuk menanamkan hanya hal-hal yang baik saja. Hasil penelitian dewasa
ini ternyata apa yang dilakukan orang-orang tua kita itu mampu meningkatkan
intlektual otak anak kita kelak setelah lahir hal ini yang di kenal dengan
istilah “belly talk” karena teknologi kedokteran mengungkapkan bahwa seorang
janin yang berusia tiga bulan didalam rahim sudah memiliki memori dan pendengaran.
Perlu untuk di ingat juga oleh para bidadari yang sedang hamil tentu
kita sering mendengar mitos-mitos yang berkembang dan turun temurun ada dalam
masyarakat kita yang berpengaru ke keyakinan serta sugesti yang ada pada diri
kita. Ada mitos yang mengatakan bahwa kalau seorang ibu hamil yang maunya
bermalas-malasan, tidur terus dan terkadang juga malas untuk mandi dianggap
sebagai bawaan anak yang ada dalam rahim dan mitosya menandakan bahwa anak yang
ada dalam rahim adalah anak laki-laki. Kalau itu benar atau para ibu benarkan
maka bagaimana kurang ajarnya anak ibu yang ada didalam rahim yang mengatur
ibunya serta mengajak pada hal-hal yang tidak baik.....! Seharusnyalah para ibu
yang mengajarnya bukan malah kebalikannya anak yang belum tahu apa-apa bahkan masih
didalam rahim mengatur orang tuannya. Anak jangan di fitnah tapi mari ajar,
bimbing dia dengan ajaran-ajaran yang baik.
Ada juga para ibu yang begitu hamil memiliki kebiasaan yang aneh dan
seharunya ini tidak boleh terjadi. Ibu hamil makan tanah, ada juga ibu hamil
minum bensin, minyak tanah atau kepingin merokok. Agama mengajarkan kapada kita
semua untuk memakan makanan yang baik dan apabil itu tidak baik serta membawa
kemudaratan maka bisa jadi menjadi haram. Jangan ajarkan murid baru yang ada
pada rahim ibu untuk melakukan sesuatu yang tidak baik bahkan perbuatan yang
haram.
Ada juga mitos lain yang tidak melekat pada para ibu hamil tetapi pada
pasangan bidadari-bidadari itu yakni suami-suami para ibu. "Seorang
suami tidak boleh memotong rambut saat istrinya hamil" Siapa
takut.......! Alloh suka akan keindahan. Seorang suami memang harus nampak
gagah dan bersih dan itu memang ajaran agama kita. Walau seorang suami tidak
mengandung namun sebagai seorang ayah dan guru bagi murid baru yang ada dalam rahim
bidadarinya tentu harus juga memberikan pendidikan yang baik kepada anak.
Yakinlah ada kontak bathin antara ayah dan anak sehingga walau seorang ayah
tidak mengandung akan tetapi minimal semangat untuk hidup bersih bisa
dirasakan oleh si anak. Kebersihan adalah sebagian dari iman ajarkan pada anak
bapak/ibu sejak dini dengan terlebih dahulu orang tuanya melakukan hidup
bersih. ayah yang baik tentu berbicara langsung dengan murid barunya di depan
perut baidadarinya yang buncit
"Sayang bapak mau potong rambut karena rambut bapak udah agak
panjang biar bersih, sehat, dan agama mengajarkan kita untuk bersih-bersih.
alloh senang pada hal-hal yang bersih. semoga anakku sayang menjadi anak yang
cinta akan kebersihan, menjadi anak yang gagah,.............dst"
Dalam masa kehamilan para ibu di anjurkan untuk belajardan
sebaiknya belajar kelompok yakni dengan sang suami berdiskusi tentang materi
apa saja. Berdiskusi tentang fisika, biologi, kimia...dst tergantung view bapak
ibu atas anak yang diinginkan. Hal ini sangat penting untuk orang tua lakukan
untuk menjaga keharmonisan antara ibu dan suami karena banyak kasus dalam rumah
tangga seorang suami begitu istrinya hamil malah membuat masalah di luar atau
sekedar membuang-buang waktu dengan pergi ngapel ke gadis lain, kawin lagi dan
sebagainya. Belajar kelompok itu juga meperkuat ikatan emosional antara orang
tua dan anak serta yakini hal itu dapat meningkatkan intelektual anak yang ada
di dalam rahim.
Ada beberapa cara meningkatkan intelektual anak sejak dalam
kandungan yakni:
1. Belly talk (berbicaralah dengan murid baru anda yang ada
di dalam perut.
2. Waktu hamil isi waktu bapak ibu banyak-banyak mengaji, belajar dan
berdiskusi tentang materi apa saja yang baik, misalkan saja materi fisika,
biologi, kimia.... dsb.
3. Breast peeding (Menyusui anak)
4. Kalau menggendong anak sebaiknya di dekap bukan di swing
atau diayun-ayun.
Perlu untuk di ingat juga oleh para bidadari yang sedang hamil tentu
kita sering mendengar mitos-mitos yang berkembang dan turun temurun ada dalam
masyarakat kita yang berpengaru ke keyakinan serta sugesti yang ada pada diri
kita. Ada mitos yang mengatakan bahwa kalau seorang ibu hamil yang maunya
bermalas-malasan, tidur terus dan terkadang juga malas untuk mandi dianggap
sebagai bawaan anak yang ada dalam rahim dan mitosya menandakan bahwa anak yang
ada dalam rahim adalah anak laki-laki. Kalau itu benar atau para ibu benarkan
maka bagaimana kurang ajarnya anak ibu yang ada didalam rahim yang mengatur
ibunya serta mengajak pada hal-hal yang tidak baik.....! Seharusnyalah para ibu
yang mengajarnya bukan malah kebalikannya anak yang belum tahu apa-apa bahkan masih
didalam rahim mengatur orang tuannya. Anak jangan di fitnah tapi mari ajar,
bimbing dia dengan ajaran-ajaran yang baik.
Ada juga para ibu yang begitu hamil memiliki kebiasaan yang aneh dan
seharunya ini tidak boleh terjadi. Ibu hamil makan tanah, ada juga ibu hamil
minum bensin, minyak tanah atau kepingin merokok. Agama mengajarkan kapada kita
semua untuk memakan makanan yang baik dan apabil itu tidak baik serta membawa
kemudaratan maka bisa jadi menjadi haram. Jangan ajarkan murid baru yang ada
pada rahim ibu untuk melakukan sesuatu yang tidak baik bahkan perbuatan yang
haram.
Ada juga mitos lain yang tidak melekat pada para ibu hamil tetapi pada
pasangan bidadari-bidadari itu yakni suami-suami para ibu. "Seorang
suami tidak boleh memotong rambut saat istrinya hamil" Siapa
takut.......! Alloh suka akan keindahan. Seorang suami memang harus nampak
gagah dan bersih dan itu memang ajaran agama kita. Walau seorang suami tidak
mengandung namun sebagai seorang ayah dan guru bagi murid baru yang ada dalam rahim
bidadarinya tentu harus juga memberikan pendidikan yang baik kepada anak.
Yakinlah ada kontak bathin antara ayah dan anak sehingga walau seorang ayah
tidak mengandung akan tetapi minimal semangat untuk hidup bersih bisa
dirasakan oleh si anak. Kebersihan adalah sebagian dari iman ajarkan pada anak
bapak/ibu sejak dini dengan terlebih dahulu orang tuanya melakukan hidup
bersih. ayah yang baik tentu berbicara langsung dengan murid barunya di depan
perut baidadarinya yang buncit
"Sayang bapak mau potong rambut karena rambut bapak udah agak
panjang biar bersih, sehat, dan agama mengajarkan kita untuk bersih-bersih.
alloh senang pada hal-hal yang bersih. semoga anakku sayang menjadi anak yang
cinta akan kebersihan, menjadi anak yang gagah,.............dst"
Dalam masa kehamilan para ibu di anjurkan untuk belajardan
sebaiknya belajar kelompok yakni dengan sang suami berdiskusi tentang materi
apa saja. Berdiskusi tentang fisika, biologi, kimia...dst tergantung view bapak
ibu atas anak yang diinginkan. Hal ini sangat penting untuk orang tua lakukan
untuk menjaga keharmonisan antara ibu dan suami karena banyak kasus dalam rumah
tangga seorang suami begitu istrinya hamil malah membuat masalah di luar atau
sekedar membuang-buang waktu dengan pergi ngapel ke gadis lain, kawin lagi dan
sebagainya. Belajar kelompok itu juga meperkuat ikatan emosional antara orang
tua dan anak serta yakini hal itu dapat meningkatkan intelektual anak yang ada
di dalam rahim.
Ada beberapa cara meningkatkan intelektual anak sejak dalam
kandungan yakni:
1. Belly talk (berbicaralah dengan murid baru anda yang ada
di dalam perut.
2. Waktu hamil isi waktu bapak ibu banyak-banyak mengaji, belajar dan
berdiskusi tentang materi apa saja yang baik, misalkan saja materi fisika,
biologi, kimia.... dsb.
3. Breast peeding (Menyusui anak)
4. Kalau menggendong anak sebaiknya di dekap bukan di swing
atau diayun-ayun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar